Dari Khotbah
<< Sebelumnya | Mengamati Perikop Alkitab | >> Berikutnya |
Pendahuluan
Seperti perjalanan menuju sebuah pulau yang terpencil...
Semakin lama kita mengamatinya, semakin banyak yang kita lihat sebab kita bergerak semakin dekat ke pulau itu. Prinsip yang sama berlaku saat kita pertama kali mengamati sebuah perikop Alkitab. Semakin lama kita mengamati perikop itu, semakin banyak yang kita pelajari karena kita semakin tertarik dengan isinya. Dan ketika kita menemukan berbagai hal dalam sebuah perikop – yang kita lakukan sendiri, tanpa bantuan orang lain – kita mendapat semangat untuk mengawali perjalanan mengkhotbahkan Alkitab dengan setia dan dengan penuh keyakinan.
Pertanyaan yang perlu kita ajukan adalah “apa yang kita cari dalam sebuah perikop Alkitab?” Berikut ini ada tujuh langkah yang saya sarankan untuk memulai suatu pengamatan. Saya mengerjakan ketujuh saran ini setiap kali saya menyiapkan khotbah dari sebuah perikop untuk pertama kalinya.
1. | Baca perikop lima kali pada waktu yang berbeda-beda – dan jawab pertanyaanpertanyaan ini | |
Apa yang bisa saya lihat? Apa yang bisa saya pegang? Apa yang bisa saya cium? Apa yang bisa saya dengar? Apa yang bisa saya rasakan? | ||
Berikan kesempatan bagi imajinasi anda untuk bekerja. Tutup mata dan tempatkan diri . Tutup mata dan tempatkan diri anda dalam perikop selama beberapa menit... |
2. | Tokoh-tokoh dalam perikop | |
Baca perikop secara keseluruhan dengan teliti dan perhatikan setiap orang yang disebut didalamnya. Buat daftar pada selembar kertas dan buat kolom untuk masing-masing orang. Kemudian tuliskan hasil pengamatan anda dimasing-masing kolol untuk masing-masing orang. Apa yang digambarkan tentang mereka? Apa yang mereka katakan? Apa yang mereka lakukan? Bagaimana respon mereka terhadap orang lain yang mereka temui? Lanjutkan dan tuliskan semuanya. Luangkan waktu untuk mengamati dan mencatat serinci mungkin. |
3. | Tempat-tempat yang disebutkan dalam perikop | |
Baca kembali perikop secara keseluruhan dan catat setiap tempat atau lokasi yang disebutkan. Buat daftarnya pada selembar kertas dan di bawah tiap tempat, tuliskan apa saja yang terjadi di tempat tersebut. |
4. | Waktu dalam perikop | |
Baca kembali perikop tersebut dan perhatikan setiap keterangan tentang waktu. Informasi ini sering hanya ditulis berupa kata-kata singkat. Jangan sampai ada yang terlewat! Buat daftarnya pada selembar kertas dan tuliskan semua hal yang terjadi pada masing-masing waktu tersebut. |
5. | Apa saja yang dilakukan dalam perikop | |
Baca perikop secara keseluruhan untuk menemukan apa saja yang terjadi di dalamnya, yang kadang-kadang disebut ‘kata kerja’… Di mana kejadiannya? Siapa pelakunya? Kapan dilakukannya – pada waktu lampau, sekarang, atau waktu yang akan datang? Apakah ada perintah yang diberikan? |
6. | Pengulangan dalam perikop | |
Baca dan baca kembali perikopnya untuk mencari kata-kata yang diulang. Pengulangan mungkin menandakan pentingnya kata-kata tersebut dan kata-kata yang ada dalam benak penulis. Kata-kata tersebut mungkin sangat berarti. Apakah setiap kali ada sesuatu yang berbeda dituliskan tentang kata tersebut? |
7. | ‘Kata-kata kecil’ dalam perikop | |
Bagian ini jauh lebih sulit – tapi akan lebih mudah setelah dilakukan berulang-ulang. Kata- kata kecil dapat menjadi sangat berarti dalam sebuah perikop. Ada baiknya anda berhenti sejenak dan bertanya tentang apa yang mereka lakukan dalam perikop tersebut. Apa peran kata-kata itu? Apakah ada makna yang hilang jika kata-kata itu tidak ada? Kata-kata seperti ‘oleh sebab itu’, ‘tapi’, ‘karena’, ‘supaya’, ‘jikalau’, ‘seperti’… Atau kata-kata seperti ‘dalam’, ‘melalui’, ‘dengan’… Tidak semua bahasa mengungkapkannya dengan cara yang sama, tapi kata-kata itu bisa sangat penting. |
Pengamatan terhadap perikop Alkitab yang dilakukan dengan cara-cara di atas membuat anda bersemangat untuk menggunakan beberapa jam waktu anda untuk menyiapkan khotbah anda. Anda akan bersukacita karena temuan-temuan yang anda sendiri! Setelah itu, sisihkan semua catatan anda. Renungkan. Pergi berjalan kaki, istirahat, dan tidur. Nyatakan ketergantungan anda kepada Roh Allah. “Apa yang Engkau kehendaki untuk saya lakukan dengan perikop ini?” “Sudut pandang yang bagaimana yang harus saya pakai?”
Berulang-ulang, tahap Pengamatan yang sangat dini ini melahirkan tema khotbah anda.