KHOTBAH
.co
christian
online
Khotbah

Mengkhotbahkan Berbagai Suara Perjanjian Lama

Dari Khotbah

Langsung ke: navigasi, cari
Mengkhotbahkan Berbagai Suara Perjanjian Lama
(Garis Besar)
>>
Berikutnya


       Ada buku bagus yang bisa menolong kita menafsirkan berbagai bentuk literatur yang ada di Alkitab: "How to Read the Bible for All Its Worth" oleh Fee dan Stuart (buku terjemahan bahasa Indonesia: Fee, Gordon D., & Stuart, Douglas. 1989. Hermeneutik: Bagaimana Menafsirkan Firman Tuhan dengan Tepat! Penerbit Gandum Mas, Malang).

Narasi

       Alkitab sebagai satu keseluruhan adalah sebuah narasi agung. Lebih dari setengah PL berbentuk narasi. Kita perlu mengkhotbahkan dan mengajarkan "kisah agung" dan juga "kisah kecil" sebagaimana seharusnya. Kenalilah "kerangka"nya - yaitu kerangka utama kisah PL sebagai satu keseluruhan, peristiwa-peristiwa pokok yang ada di dalamnya.

       Cerita menyimpan kekuatan besar, yaitu untuk menantang, mendorong, memberikan inspirasi, kritik, menggerakkan perubahan, dll. Kadang-kadang cerita bisa mengandung makna ganda dan mengundang kita untuk menentukan respon seperti apa yang kita berikan pada saat kita mencoba terlibat dengan tokoh-tokoh dalam cerita itu, apa yang menjadi motivasi mereka, apa yang mereka ucapkan dan apa yang mereka lakukan. Jangan menyempitkan semua cerita menjadi sekedar 'pelajaran spiritual yang mudah dimengerti, atau langsung meloncat pada 'ini semua tentang Yesus'. Biarkan sebuah cerita melakukan apa yang menjadi tugasnya. Apa yang disampaikan cerita itu tentang Allah dalam hubungannya dengan umat-Nya? Tentang pergumulan dan penderitaan? Tentang kerusakan manusia? Tentang kesabaran, kesetiaan, kemarahan, kasih, kekuatan penebusan Allah, dll?

Hukum

       Dasar hukum PL: Anugerah Allah, kasih yang menebus. Hukum-hukum ini diberikan sesudah kitab Keluaran. Jangan pernah mengatakan bahwa 'dalam PL keselamatan itu diperoleh. melalui usaha manusia' - pernyataan seperti ini adalah sebuah penyelewengan.

       Keluaran 19:4-6; 20:2; Ul. 6:20-25. Keselamatan datang lebih dulu; sedangkan ketaatan merupakan responnya.

       Tujuan hukum: diberikan kepada umat yang telah ditebus untuk memampukan mereka menjadi umat yang kudus-demi menjadi teladan bagi bangsa-bangsa (sasaran misi).

       Jadi tujuan hukum bukanlah sekedar 'untuk menghukum', tetapi merupakan nilai-nilai ajaran moral yang tersimpan di dalamnya (2Tim 3:16).

       Bertanyalah: 'Apa yang menjadi tujuan hukum ini'? Hukum ini bermaksud mencegah situasi yang seperti apa dan mengembangkan situasi yang bagaimana? Orang seperti apa yang ingin dibantu, dilindungi atau dibatasi geraknya oleh hukum ini? Nilai-nilai dan prinsip apa yang tersimpan dalam hukum ini? Bagaimana kita harus merespon hal ini dalam terang Kristus dan dalam menjalankan misi kita di masyarakat? Untuk belajar hukum dan etika PL keseluruhan, silahkan baca Old Testament Ethics for the People of God (IVP) oleh Christopher J.H. Wright.

Nubuatan

       Para nabi bukanlah peramal yang sekadar meramalkan masa depan. Mereka adalah juru bicara Allah bagi manusia di zamannya. Mereka menantang umat Allah untuk menjalankan kewajiban sebagai umat sudah ditebus dan memiliki perjanjian dengan Dia. Pelajarilah Kitab Nabi-nabi dengan: a) memperhatikan secara cermat konteks sejarah pada saat mereka menyampaikan nubuatnya, mengarahkan pandangan mata Anda kepada situasi umat Allah di zaman sekarang.

       Perkataan nubuatan bisa memuat beberapa horizon penting (sebagian ada yang hanya memuat horizon pertama, sedangkan yang lain bisa memuat keempat hal berikut):

  1. Konteks masa yang sedang berlangsung pada jaman nabi itu hidup.
  2. Keseluruhan periode Perjanjian Lama.
  3. Pemenuhan di dalam Kristus dan Injil (sangat penting) - di masa PB.
  4. Zaman Baru saat Kristus kembali, penghakiman terakhir, dan ciptaan baru.

Hikmat

       Kitab-kitab Amsal, Ayub, dan Pengkhotbah merupakan suara perenungan, nasihat, hikmat orang saleh. Ada dua cara pandang:

  1. Dunia Amsal yang positif dan optimistik: 'beginilah cara menjalankan kehidupan yang bahagia, berhikmat, baik dan berbuah; jika Anda mengikuti prinsip-prinsip umum ini, dan meletakkan Tuhan sebagai yang utama, maka Anda akan menikmati berkat dan kesuksesan. 'Ada banyak pengajaran tentang kehidupan pribadi, keluarga, pekerjaan, sosial dan politik. Ada nilai-nilai moral yang kuat, berdasarkan pandangan hidup yang penting bagi bangsa Israel masa itu; monoteisme, penciptaan, keadilan, dll. Nilai-nilai moral ini terkait dengan penciptaan, bersifat internasional dan lintas-budaya, dll.

  2. Dunia Ayub dan Pengkhotbah yang penuh dengan berbagai pertanyaan dan perenungan; 'Kehidupan tidak selalu berjalan seperti teori.' Bagaimana jika orang benar menderita? Bagaimana tentang kesia-siaan hidup dan kenyataan bahwa kematian mengakhiri semuanya? Kitab-kitab hikmat ini memberikan ruang yang terbuka untuk berpikir, bertanya, bergumul dengan masalah, dan menghindari jawaban sederhana (misalnya ajaran tentang kemakmuran). Kitab-kitab ini mengijinkan kita menggumulkan masalah hidup dan mati yang benar-benar sulit untuk merasakan penderitaan - namun pada saat yang sama tetap berpegang kuat pada iman di dalam Allah yang Maha Kuasa, dan untuk hidup 'dalam takut akan TUHAN.'

Penyembahan

       Mazmur (dan lagu-lagu penyembahan di dalam narasi dan nabi-nabi). Suara pujian. Dalam hal ini, pujian juga mencakup ratapan dan keluhan.

       Judul dalam bahasa Ibrani bagi kitab ini adalah "Puji-pujian", tetapi kategori tunggal terbesar dalam Mazmur terdiri atas ratapan dan keluhan!

       Pujian berarti membawa keseluruhan hidup kita ke hadapan Allah-apa pun situasi dan emosi yang ada-sukacita, ucapan syukur, kecemasan, rasa takut, marah, dan kerinduan, dll.

       Lagu-lagu ini adalah puisi: perannya berbeda dalam tingkatan yang berbeda dari narasi dan hukum. Lagu-lagu ini menggunakan perumpamaan, metafora dan menyerukan imajinasi dan emosi kita. Respon kita terhadap pujian ini seharusnya mengungkapkan hal yang sama.