KHOTBAH
.co
christian
online
Khotbah

Berkat-berkat dari Gunung Gerizim dalam Kitab Ulangan 28:1-14

Dari Khotbah

Langsung ke: navigasi, cari

Penelaahan Alkitab

Banyak orang yang sudah mengetahui adanya tantangan dalam pengajaran kesuksesan yang sudah memengaruhi banyak gereja, sementara masih sering didasarkan pada pemahaman yang salah tentang perikop-perikop Alkitab. Bahan di bawah ini merupakan tulisan kerangka khotbah koordinator wilayah Afrika, Emmanuel Oladipo, yang dapat didiskusikan bersama dalam kelompok pengkhotbah Anda. Bahan ini diterjemahkan dari Preachers Club News Langham Intemational edisi September 2012.

Berkat-berkat dari Gunung Gerizim dalam Kitab Ulangan 28:1-14

Latar belakang: Perikop ini penuh dengan janji yang biasa diterapkan pada orang Kristen oleh pengajar pengajar Injil kesuksesan tanpa memandang konteks atau kondisi. Bagaimana kita bisa memahami dan menerapkannya dengan benar?

  1. Konteks dan Isi

    Ini adalah hukum-hukum dalam Perjanjian Lama. Konteksnya adalah Musa menyampaikan kata-kata terakhinya kepada bangsa Israel sebelum kematiannya dan sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian. Perkataan ini didahului dan diikuti oleh kata-kata kutuk yang akan terjadi apabila hukum-hukum ini tidak dipatuhi. Isinya adalah rangkaian panjang janji-janji yang bersyarat:

  2. Menyeberangi Jembatan

    Ketika kita menyeberangi jembatan dan memasuki zaman Perjanjian Baru, kutukan-kutukan dari Perjanjian Lama memberi jalan kepada kasih karunia injil. Ini dapat digambarkan sebagai berikut:

    Menyeberangi jembatan.jpg
  3. Penerapan

    • Sebagaimana bangsa Israel tidak bisa memenuhi Hukum Taurat, kita juga tidak bisa memenuhinya sehingga sebagaimana mereka menerima kutuk, kita juga tidak bisa menerima berkat-berkat.

    • Syukur kepada Tuhan Allah karena kasih karunia-Nya dalam Yesus Kristus yang telah melepaskan setiap orang yang taat kepada Allah dari kutuk Hukum Taurat.

    • Konsekuensinya bagi orang-orang yang tidak taat, yang menolak Injil, bukan di dunia ini saja, tapi juga dalam kekekalan. Demikian juga, berkat-berkat bagi orang yang hidup dalam ketaatan kepada-Nya bukan di dunia ini saja, tapi juga dalam kekekalan.